Jumat, 18 September 2009
Aparat Trantib Razia Pedagang Bandel di Bulukumba
Selama bulan Ramadhan 1430 H personil Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bulukumba, yang saat ini dinakhodai Andi Zulkifli Indra Jaya kembali unjuk gigi atas keberhasilannya dalam menjaring sejumlah gerobak pedagang berbagai jenis makanan siap saji, seperti : bakso, es teler, dan nasi campur yang kerap mangkir di seputaran Pasar Sentral dan Terminal Bulukumba.
Para pedagang ini terpaksa harus dirazia oleh aparat trantib Pol PP setempat, lantaran tertangkap tangan menjual makanan secara demonstratif pada siang hari, dan berimbas menimbulkan keresahan Ummat Islam yang sedang menunaikan ibadah puasa.
Dalam operasi cipta kondisi tersebut personil Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bulukumba menyita sedikitnya 7 buah gerobak pedagang makanan bandel yang tertangkap basah melakukan pelanggaran atas surat edaran bupati. Gerobak-gerobak ini kata Zulkifli selanjutnya diamankan Ke Kantor Polisi Pamong Praja yang terletak di Jl. Jend. Sudirman No. 3 Kab. Bulukumba.
Meski sudah tertangkap tangan melakukan pelanggaran, namun tidak denda atau sanksi dalam bentuk uang yang dibebankan kepada para pedagang ini. Pasalnya, tidak dasar hukum yang dapat digunakan untuk menjerat mereka. Walau pun demikian, gerobaknya tetap disita untuk sementara waktu, dan baru akan diserahkan kembali kepada pemiliknya setelah perayaan Lebaran Idul Fitri 1430 H mendatang. "Pengurusan baru bisa dilakukan setelah lebaran," tegas Zulkifli diakhir perbincangannya dengan Redaktur SKM Deteksi Plus via Facebook, Jum'at (18/9) malam. (fadly syarif)
Taman Bersejarah Baru Pake Gojeng
Bebatuannya dihormati sebagai obyek yang unik semenjak terungkap adanya kehidupan masa lampau sesuai dengan usia batu tersebut. Dibuktikan dengan adanya 11 makam dari 90 buah batu pahat berlubang yang pernah digunakan untuk keperluan masyarakat pada masa itu. Terletak di kelurahan Biri Ngere, Kecamatan Sinjai Utara sekitar 2 Km dari kota Sinjai.
Kawasan Adat Ammatoa
Keindahan alam berupa kelestarian kawasan hutan merupakan ciri dari kawasan adat ini, serta budaya hidup masyarakatnya yang jauh dari pola hidup modern. Ciri masyarakat kajang yang ada di Desa Tana Toa yang tampak sehari-hari yaitu pakaian dengan warna serba hitam, sedangkan ciri bangunan rumahnya ialah seragam menghadap ke Utara. Masyarakatnya dipimpin oleh seorang yang bergelar Amma Toa dengan masa kepemimpinan seumur hidup. Terletak di Kecamatan Kajang, sekitar 56 Km dari kota Bulukumba.
Tana Beru
Objek Wisata Kabupaten Bulukumba
Bulukumba adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang menyimpan keanekaragaman daya tarik alam dan budaya yang patut untuk anda kunjungi, seperti pantai Tanjung bira, Tempat pembuatan perahu tradisional khas pelaut-pelaut Bugis dan kawasan adat Ammatoa.
Berikut ini adalah daftar beberapa tempat menarik yang mungkin bisa anda kunjungi :
Pantai Tanjung Bira
Di sepanjang pantai terdapat pasir putih yang halus, pengunjung juga dapat menikmati keindahan 2 pulau yang ada didepannya yaitu pulau Liukang loe dan pulau Kambing (tidak berpenghuni), dan pada latar belakangnya tampak membumbung tinggi gunung Puang Janggo dengan ketinggian melebihin 400 Meter. Terletak di Kecamatan Bonto Bahari, sekitar 45 Km dari kota Bulukumba. Tempat ini telah dilengkapi fasilitas berupa tempat parkir, penginapan, hotel, restaurant dan lain-lain.
Berwisata Ke Tanjung Bira
Tanjung bira terkenal dengan pantai pasir putihnya yang cantik dan menyenangkan. Airnya jernih, baik untuk tempat berenang dan berjemur. Disini kita dapat menikmati matahari terbit dan terbenam dengan cahayanya yang berkilau nenbersit pada hamparan pasir putih sepanjang puluhan kilometer.
Pantai bira yang sudah terkenal hingga mancanegara, kini sudah ditata secara apik menjadi kawasan wisata yang patutu di andalkan. Berbagai sarana sudah tersedia, seperti perhotelan, restoran, serta sarana telekomunikasi, pantai bira berlokasi sekitar 41 km kearah timur dari kota bulukumba. dengan pelabuhan penyeberangan fery yang menghubungkan daratan Sulawesi Selatan dengan pulau selayar.
Tanjung Bira merupakan pantai pasir putih yang cukup terkenal di Sulawesi Selatan. Pantai ini termasuk pantai yang bersih, tertata rapi, dan air lautnya jernih. Keindahan dan kenyamanan pantai ini terkenal hingga ke mancanegara. Turis-turis asing dari berbagai negara banyak yang berkunjung ke tempat ini untuk berlibur.
Pantai Tanjung Bira sangat indah dan memukau dengan pasir putihnya yang lembut seperti tepung terigu. Di lokasi, para pengunjung dapat berenang, berjemur, diving dan snorkling. Para pengunjung juga dapat menyaksikan matahari terbit dan terbenam di satu posisi yang sama, serta dapat menikmati keindahan dua pulau yang ada di depan pantai ini, yaitu Pulau Liukang dan Pulau Kambing.
Tanjung Bira terletak di daerah ujung paling selatan Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba.
Tanjung Bira terletak sekitar 40 km dari Kota Bulu Kumba, atau 200 km dari Kota Makassar. Perjalanan dari Kota Makassar ke Kota Bulukumba dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum berupa mobil Kijang, Panther atau Innova dengan tarif sebesar Rp. 35.000,-. Selanjutnya, dari Kota Bulukumba ke Tanjung Bira dapat ditempuh dengan menggunakan mobil pete-pete (mikrolet) dengan tarif berkisar antara Rp. 8.000,- sampai – Rp. 10.000,-. Total waktu perjalanan dari Kota Makassar ke Tanjung Bira sekitar 3 – 3,5 jam.
Jika pengunjung berangkat dari Bandara Hasanuddin, langsung menuju ke terminal Malengkeri (Kota Makassar) dengan menggunakan taksi yang tarifnya sekitar Rp. 40.000,-. Di terminal ini kemudian naik bus tujuan Bulukumba atau yang langsung ke Tanjung Bira.
Di kawasan wisata Tanjung Bira, angkutan umum beroperasi hanya sampai sore hari. Jika pengunjung harus kembali ke Kota Makassar pada sore itu juga, di sana tersedia mobil carteran (sewaan) dengan tarif Rp. 500.000,-. Biaya tiket masuk ke lokasi Pantai Tanjung Bira sebesar Rp. 5.000,-.
Kawasan wisata Pantai Tanjung Bira dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti restoran, penginapan, villa, bungalow, dan hotel dengan tarif mulai dari Rp. 100.000,- hingga Rp. 600.000,- per hari. Di tempat ini juga terdapat persewaan perlengkapan diving dan snorkling dengan tarif Rp. 30.000,-.
Bagi pengunjung yang selesai berenang di pantai, disediakan kamar mandi umum dan air tawar untuk membersihkan pasir dan air laut yang masih lengket di badan. Bagi pengunjung yang ingin berkeliling di sekitar pantai, tersedia persewaan motor dengan tarif Rp. 65.000,-. Di kawasan pantai juga terdapat pelabuhan kapal ferry yang siap mengantarkan pengunjung yang ingin berwisata selam ke Pulau Selayar.
Langganan:
Postingan (Atom)